15 Juni 2009

MU Jadikan David Villa Pemain Termahal?



Mendapat dana melimpah hasil transfer Ronaldo, Manchester United pun mulai menggeliat di bursa transfer musim panas ini. Tersiar kabar, The Red Devils siap menjadikan bomber Valencia David Villa menjadi pemain termahal di Premier League.

Diwartakan Daily Mirror, MU siap merogoh kocek sedalam 52,8 juta uero demi mendatangkan Villa ke Old Trafford. Angka ini melampui nilai Robinho yang ditransfer Manchester City dari Real Madrid dengan fee transfer 32,5 juta poundsterling.

Valencia memang mengaku telah siap untuk melego Villa pada musim panas ini. Berbagai tawaran pun mulai berdatangan, termasuk intens yang dilayangkan Real Madrid.

Sayangnya, negosiasi dengan Madrid tak kunjung menuai kata sepakat. Masalah harga ditengarai menjadi pengganjal utama bergabungnya Villa dengan Cristiano Ronaldo dan Kaka di Real Madrid.

Valencia mematok 30 juta euro ditambah striker Alvaro Negredo, sedangkan Los Blancos hanya ingin mengeluarkan 25 juta euro ditambah Negredo. Kondisi ini jelas bisa dimanfaatkan MU untuk masuk ke tengah-tengah negosiasi dan merebut Villa. Selanjutnya, tinggal waktu yang akan menentukan. (Dnr)

Kilau Giggs Yang Tak Pernah Padam

Makin tua makin menjadi. Falsafat tersebut pantas untuk disematkan kepada winger Manchester United Ryan Giggs. Betapa tidak. Di usia yang bisa dibilang uzur untuk kategori pesepakbola profesional, Giggs justru semakin bersinar terang di Old Trafford.



Di era sepak bola modern seperti saat ini sangatlah sulit bagi seorang pemain gaek bersaing dengan pemain-pemain muda, terlebih lagi jika berada dalam sebuah klub besar seperti MU. Dengan materi pemain kelas satu, Giggs masih ‘bertaji’ untuk bersaing dengan Cristiano Ronaldo dkk.



Buktinya, pemain yang lahir pada 29 November 1973 itu mampu menyabet gelar pemain terbaik Footballer’s Association Player (PFA) tahun ini. Mengalahkan pemain-pemain lain seperti, Fernando Torres, John Terry, Ronaldo atau Cesc Fabregas.



Selama 22 tahun berkarir di Premier League ini merupakan gelar pribadi terbesar dalam perjalanan karir pemain berkebangsaan Wales itu. Sebelumnya, Giggs pernah menyabet penghargaan sebagai pemain muda terbaik pada tahun 1992 dan 1993.



“Saya telah memenangkan banyak gelar bersama United, saya memenangkan gelar pemain muda terbaik sebanyak dua kali. Tetapi penghargaan ini merupakan yang terbesar bagi saya,” tutur Giggs.



Penghargaan ini terasa sangat istimewa lantaran banyak pihak yang meragukan karir Giggs telah habis dan melewati masa puncak. Namun pemain yang telah tampil sebanyak 801 caps di semua laga The Red Devils itu mampu membuktikan bahwa dirinya masih ada dan mampu berprestasi.



Dibuktikan dengan torehan gelar juara Liga Champions musim lalu. Dan juga raihan trofi Piala Liga musim ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan pemain bernomor punggung 11 itu akan mampu mengulangi prestasi sensasional tahun 1999, dengan kembali meraih treble musim ini.



Kesuksesan Giggs musim ini tidak lepas dari pengaruh tangan dingin pelatih MU, Sir Alex Ferguson, yang memberikan kepercayaan kepadanya. Dari 34 laga yang telah dimainkan Setan Merah di Premier League musim ini, pemain bernama lengkap Ryan Joseph Giggs itu telah tampil sebanyak 25 laga.



Suatu pencapaian yang luar biasa untuk pemain yang telah menginjak usia 35 tahun. Bahkan jika di total dalam seluruh pertandingan MU musim ini, Giggs telah bermain sebanyak 42 kali bersama Rio Ferdinand dkk. sungguh fantasitis.



Benar, tahun ini merupakan tahun terbaik Giggs. Hal tersebut diakui sendiri oleh pemain yang telah meraih 10 gelar Premier League bersama MU itu. “Musim ini merupakan musim terbaik. Saya telah memainkan banyak pertandingan besar bersama United,” aku Giggs.



Kini, sebelum memutuskan akan gantung sepatu Giggs berambisi untuk kembali menyabet gelar juara Liga Champions dan Premier League. Peluang pun terbuka lebar, mampu menang 1-0 atas Arsenal pada semi-final leg1 Liga Champions dan juga unggul tiga poin atas Liverpool di kompetisi domestik.



Jika mampu meraih dua gelar juara tersebut pada bulan Mei ini, maka itu merupakan sebuah hasil yang sangat manis bagi Giggs. (Jmy)

CR7 Masih Ngotot ke Madrid

Cristiano Ronaldo kembali mencuatkan kabar sensaional. Winger timnas Portugal itu mengaku akan kembali ke Manchester United pada pekan depan untuk menegaskan niatnya hengkang ke Real Madrid.

“Semuanya baik-baik saja. Pekan depan saya akan kembali ke Inggris dan berbicara kepada mereka (MU). Keinginan saya hanyalah bermain untuk Real Madrid. Saya tidak akan melakukan negosiasi,” ungkap Ronaldo kepada AS.

Pemain berjuluk CR7 itu memang telah lama diburu Real Madrid. Hanya saja, tawaran dari kubu Madrid selalu dimentahkan pihak MU. Jalan satu-satunya adalah, si pemain membeli kontraknya sendiri seperti tercantun dalam aturan FIFA jika transfer ingin terlaksana.

Sepertinya, MU tidak punya pilihan selain menjual bintangnya tersebut. Ronaldo saat ini masih dalam proses penyembuhan di Portugal, namun kabar ia akan segera bergabung dengan Madrid rupanya terus mendekati kenyataan.

Mungkin ini bukan kabar yang diinginkan oleh fans MU, namun yang jelas drama Ronaldo tampaknya akan segera berakhir. Tidak diragukan lagi Presiden Real Ramon Calderon akan sangat bersuka cita mendengarkan perkataan Ronaldo ini.

05 Juni 2009

Cahill Gantikan Ferdinand

Rabu, 03 Juni 2009, 01:29 WIB



Kabar tak sedap menghujam kubu tim nasional Inggris jelang kualifikasi grup enam Piala Dunia 2010. Ya, manajer Fabio Capello tak dapat memainkan palang pintu andalan Rio Ferdinand dalam laga melawan Kazakhstan di Ortalyk Tsentralnyi Stadium, Sabtu (6/5/2009) lantaran cedera betis.

Demi menutup lubang ini, Don Capello pun lantas bergerak cepat dengan memanggil bek Bolton Wanderers, Gary Cahill, untuk mengcover Ferdinand. Namun, masih ada kemungkinan Ferdinand dapat pulih kalah negeri Britania tersebut menjamu Andorra di Wembley, Rabu (10/6/2009).

Sebenarnya, Cahill pernah dua kali dipanggil untuk timnas Inggris kendati akhirnya batal. Dan ini, akan menjadi kali pertama bagi Cahill bergabung dengan skuad The Three Lions.

“Saya sudah tidak sabar untuk berada di sana dan memberikan penampilan terbaik saya. Saya berterima kasih bahwa saya mendapatkan kesempatan dan saya siap mengambil kesempatan ini,” ujar Cahill seperti dilansir Skysports.

Sebelumnya, Cahill telah menjadi andalan timnas Inggris untuk U-21. Tentunya, pemanggilan ini akan menjadi titik tolak bagi Cahill untuk unjuk gigi di kancah dunia. (Dnr)

Nani Enggan Tinggalkan MU

Kamis, 04 Juni 2009, 01:29 WIB


Winger Manchester United Nani menampik kabar yang menyebutkan dirinya akan meninggalkan Old Trafford pada musim panas ini. Pada musim ini, bintang timnas Portugal tersebut jarang diturunkan pelatih Sir Alex Ferguson sebagai pemain utama.

“Masa depan saya ada di Manchester United, itu tentu saja. bagiku sangat istimewa untuk menjadi seorang pemain disini. Saya memenangkan lebih dari satu gelar pada musim lalu dan saya sangat senang memenangkan hal tersebut dalam dua tahun berturut-turut,” papar Nani pada saat konfrensi pers.

“Saya dilahirkan untuk bermain sepak bola dan saya merasa senang dengan itu.Meskipun saya tidak banyak bermain dalam pertandingan, saya tidak akan meninggalkan Manchester United ataupun dipinjamkan ke klub lain. Saya akan keluar setelah kontrak saya habis,” tambahnya.

Nani bergabung dengan Manchester United dari klub Portugal Sporting Lisbon pada musim 2007 lalu. Untuk memboyong pemain Portugal tersebut, The Red Devils harus mengeluarkan dana sebesar 20 juta Euro atau 17 juta Poundsterling. Dan pada musim pertamanya di Old Trafford, Nani berhasil menunjukan kelasnya sebagai calon bintang masa depan ’Setan Merah’.

Namun pada musim ini, Nani kalah bersaing dengan pemain asal Korea Park Ji Sung yang bermain cemerlang. Tetapi mantan pemain Sporting Lisbon tersebut akan tetap berusaha mendapatkan tempat utama pada musim depan.(Msh)

sumber : http://superbpl.com/

23 April 2009

Jumat, 05 Juni 2009, 11:40 WIB

MU, Habis AIG Terbit Aon


Manchester United baru saja menandatangani kontrak selama empat tahun dengan perusahaan asuransi Aon Corporation. Nantinya brand tersebut akan di tampilkan pada bagian depan kostum pertandingan Setan Merah yang baru.

Aon akan menggantikan perusahaan asuransi asal Amerika yang tengah bermasalah AIG, yang diberitakan mendapat suntikan dana dari pemerintah Amerika Serikat sebesar 109 miliar poundsterling untuk pemulihan finansialnya.

Sponsor baru MU tersebut akan mulai dipublikasikan pada musim kompetisi 2010/11. Aon yang juga berasal dari Amerika berlokasi di Chicago, bidang usahanya fokus pada reinsurance yaitu menjual kembali asuransi kepada perusahaan asuransi lainnya.

Pihak MU maupun Aon tidak mengumumkan jumlah yang disepakati dalam masa empat tahun kontrak tersebut. Sedangkan AIG membayar 14 juta poundsterling per tahun selama empat tahun dan akan berakhir pada bulan Mei 2010 mendatang.

Sempat beredar rumor bahwa nilai kontrak lebih dari 80 juta poundsterling selama empat tahun siap dikeluarkan Aon demi mendapat tempat promosi di kaos tim juara Premier League musim lalu ini. Pihak Aon mengungkapkan kerjasamanya dengan MU ini bisa membantu perusahaan dalam melakukan brand recognition yang lebih baik terhadap konsumen di seluruh dunia.

Ini kali pertamanya bagi Aon mensponsori sebuah tim olah raga, berharap bisa mengikuti jejak pendahulunya AIG yang berhasil menempati urutan ke-47 sebagai brand yang paling dikenal secara global.

AIG yang bekerjasama dengan MU kala itu juga meraih prestasi tersendiri dengan meroket ke peringkat 30 dari posisi sebelumnya yakni 84 pada peringkat perusahaan versi Barron’s. Sebuah penghargaan berskala internasional terhadap perusahaan yang dianggap sukses dalam bidangnya masing-masing.(Dka)

sumber : www.superbpl.com

17 April 2009

Wayne Mark Rooney


Wayne Mark Rooney

Wayne Mark Rooney Rooney(lahir di Croxteth, Liverpool, 24 Oktober 1985; umur 23 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Inggris. Ia sekarang ini bermain untuk klub Manchester United sejak tahun 2004. Sebelumnya ia bergabung dengan klub Everton. Ia mengenakan kaos bernomor punggung 8 di Manchester United dari 2004 hingga Juni 2007, ketika berubah menjadi 10. Di tim nasional sepak bola Inggris, ia mengenakan kaos bernomor punggung 9.


Karir pemain temperamental ini melejit dengan cepat. Didatangkan ke Old Trafford pada September 2004 dari Everton, dia tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan gaya permainan Manchester United. Bahkan sekarang dia menjadi salah satu pemain kunci Setan Merah.

Baru berumur 18 tahun Rooney sudah masuk timnas Inggris. Permainannya yang menawan membuat Sir Alex menampik berbagai tawaran dari klub-klub lain sebesar £ 20 juta, bahkan ada yang menawar hingga £ 30 juta.

Debut pertamanya bersama Manchester United musim 2004/05 mencetak 17 gol dalam 43 pertandingan. Sayang Rooney gagal mempersembahkan medali emas buat setan merah ketika kalah dalam adu penalti dari Arsenal dalam FA Cup. Tapi Rooney menjadi pemain muda terbaik dalam kejuaraan tersebut.

Rooney pernah bersitegang dengan rekan setimnya di Manchester United Cristiano Ronaldo ketika membela timnas Inggris pada Piala Dunia melawan Portugal.Inggris kalah dari Portugal dalam adu penalti setelah Rooney diganjar kartu merah.

Musim 2006/07 Rooney mencetak 19 gol dalam 48 pertandingan. Musim 2007/08, permainannya kian matang. Maka wajar, jika kini dia telah menjelma menjadi sosok kebanggaan publik Old Trafford maupun timnas Inggris.

Manchester United

Sejarah

[sunting] Tahun awal (1878–1945)

Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.

Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..

Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[2]

Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[3] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[4] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.

Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.

Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.

Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.

United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.

[sunting] Era Busby (1945–1969)

Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.

Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.

Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada tragedi Munich Air.

Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[5] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karir sepak bolanya berakhir cepat. Dokter Munich mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.

Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namub Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi Munich air.

Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.

[sunting] Masa sulit (1969–1986)

Berkas:Manchester United Badge 1960s-1973.png
Manchester United badge in the 1960s and early 1970s

United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.

Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.

Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.

Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.

Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat.

[sunting] Era Alex Ferguson (1986–sekarang)

[sunting] Sebelum Treble (1986-1998)

Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.

United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.

United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.

Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain [[nal Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[6]

Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.

[sunting] Treble (1998–1999)

Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[7] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[8] Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit.[8] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[9] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[7] Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.[10]

[sunting] Setelah Treble (1999–sekarang)

United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[11] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.

Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.

United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.[12]

Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[13] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).[14]

Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.[15]

Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin dibelakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.

Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007.

[sunting] Lambang dan warna klub

Ketika nama tim masih Newton Heath, seragam tim berwarna hijau-kuning. Pada tahun 1902, sehubungan dengan pergantian nama menjadi Manchester United, klub mengganti warna seragam mereka menjadi merah(kaos), putih(celana), dan hitam(kaos kaki), yang menjadi standar seragam MU sampai saat ini. Pengecualian ketika tim bertanding di Final Piala FA tahun 1909 melawan Bristol City, kaos berwarna putih berkerah merah berbentuk V. Desain seragam ini kembali digunakan saat 1920-an ketika seragam tim berwarna merah-merah.

Kostum tandang biasanya adalah kaos putih, celana hitam, dan kaos kaki putih, tetap warna lain juga pernah digunakan, termasuk kaos biru bergaris putih yang digunakan dari tahun 1903 sampai 1916, hitam seluruhnya pada 1994 dan 2003 dan kaos biru dengan garis horisontal perak pada tahun 2000. Satu yang paling terkenal, hanya dipakai sebentar, kostum tandang United yang berwarna keseluruhan abu-abu dipakai pada musim 1995–96. Kostum ini tidak digunakan lagi saat MU kalah pada pertandingan pertama pemakaian kostum ini. Pada babak pertama, MU kalah 3-0 dari Southhampton, mereka mengganti seragam yang mereka kenakan menjadi seragam ketiga mereka yang berwarna biru-putih, tetapi pada akhirnya kalah 3–1. Seragam abu-abu tidak pernah lagi digunakan akibat hasil buruk yang mereka dapat pada pertandingan pertama dengan seragam abu-abu itu.[16][17] Seragam tandang MU yang terkenal lainnya adalah kaos putih dengan lengan hitam dan garis emas-hitam. Seragam ini adalah seragam terakhir yang didesain Umbro sebelum MU memilih produsen Nike, dan memperingati 100 tahun pergantian nama dari Newton Heath F.C menjadi Manchester United.

Kostum ketiga United berwarna biru, yang dikenakan pemain saat memenangkan Piala Champions 1968. Pengecualian, kostum kuning terang yang digunakan pada awal 1970-an, seragam biru bergaris putih yang dipakai 1996, dan kaos putih bergaris merah-hitam yang dipakai pada 2004. United juga menggunakan kostum ketiga untuk latihan. United mengadopsi warna kostum hitam keseluruhan pada musim 1998–99 dan kaos biru tua dengan pinggiran marun pada tahun 2001 untuk bertanding melawan Southampton dan PSV Eindhoven.

Lambang Manchester United telah diganti beberapa kali, tetapi perubahan yang dilakukan tidak terlalu signifikan. Setan yang terletak ditengah lambang merupakan akar dari julukan "Setan Merah"(The Red Devils), yang muncul di era 1960-an setelah Matt Busby mendengar itu dari fans tim rugbi Salford.[18] Pada akhir 60-an, the devil had started to be included on club programmes and scarves, sebelum akhirnya lambang setan itu dimasukkan ke dalam lambang klub, memegang trisula. Di 1998, logo kembali didesain ulang, kali ini menghilangkan tulisan "Football Club".[19] Perubahan ini bertentangan dengan pendapat suporter, yang memandang bahwa MU semakin menjauhi akar sepak bola dan perubahan ini hanya untuk kepentingan bisnis semata.